Sesungguhnya, kita bukan penguasa atas alam, melainkan saudara tua bagi seluruh makhluk hidup lainnya. Peran kita bukan untuk mengendalikan atau menguasai, tetapi untuk melindungi. Bukan untuk mengambil tanpa batas,tetapi untuk memberi—dalam keheningan, dengan penuh rasa hormat.
Karena itu, mari kita saling menginspirasi dan membangun kolaborasi yang tulus, sebab merawat bumi dan melestarikan budaya hanya mungkin terwujud dalam kebersamaan yang setia. Itulah makna dari ungkapan “satahi saoloan tu dolok tu toruan.”
Baca Juga:
Bupati Pakpak Bharat Bagi Paket Bansos untuk Anak Yatim dan JKM
Kesadaran ini tidak perlu menunggu gerakan besar. Cukup dimulai dari tindakan-tindakan kecil yang dilakukan dengan konsistensi: menanam pohon, menyemai bibit, membersihkan sampah, menghargai udara bersih, dan menikmati cahaya pagi dengan syukur.
Spiritualitas sejati tidak hanya ditentukan oleh berapa sering kita datang ke rumah ibadah, tetapi juga oleh seberapa dalam kita peduli terhadap lingkungan sekitar. Tidak membuang sampah ke Danau Toba, tidak meninggalkan plastik di kawasan Pussubuhit—itulah bentuk sembahyang yang juga harus dimaknai.
Kadang, spiritualitas bukanlah sesuatu yang tinggi dan jauh di langit, tetapi justru sangat dekat—di atas tanah, di sekitar kita, dalam suara tangis makhluk hidup yang selama ini kita abaikan.
Baca Juga:
Lepas Kirab Kenderaan Peringatan Harganas ke-32, Ini Kata Wabup Dairi
Seperti nasib trenggiling, penjaga ekosistem yang tak bersuara, namun terus diburu dan diperdagangkan secara ilegal tanpa belas kasih. Dan disitulah sebenarnya nurani kita sedang diuji.
Holong adalah cinta. Tapi bukan cinta yang manis di bibir atau sekadar perasaan hangat yang pasif. Holong adalah hukum tertinggi—lebih tinggi dari segala aturan tertulis, lebih kuat dari sekadar janji atau doktrin.
Dan cinta ini tidak selalu tampil dalam bentuk yang indah. Ia sering hadir dalam wujud yang melelahkan: membasuh kaki yang berlumpur, menjahit luka-luka ditubuh bumi dengan menanam pohon-pohon kecil, atau memeluk mereka yang selama ini tersingkir dan terlupakan.