Pun demikian, dia tak berkecil hati. Justru ia terpikir akan merealisasi impiannya dengan mengajari anak-anak yang ada di gereja saja, dengan menjadi seorang guru Sekolah Minggu.
Setelah menikah, ia mengabdikan diri menjadi seorang guru Sekolah Minggu di gereja GKPI dan menjadi seorang penatua. Pengabdian itu ia jalani selama 31 tahun.
Baca Juga:
Polda Metro Jaya Lakukam Sidang Etik ke Oknum Polisi Pembunuh Ibu Kandung
Setiap hari Minggu, Saudur mengajari anak-anak sekolah Minggu yang ada di gereja GKPI Desa Bonian.
Dia sangat bersukacita bisa mengajari banyak anak menjadi anak-anak yang berguna. Memiliki sopan santun, serta menjadi anak-anak yang taat pada Tuhan dan anak-anak yang mencintai lingkungan serta menjaga kelestarian lingkungan.
Saudur juga memiliki kesempatan untuk menyampaikan firman Tuhan melalui khotbahnya pada saat ibadah Minggu. Saudur ditahbiskan menjadi seorang penatua di gereja GKPI sejak 19 Pebruari 1967.
Baca Juga:
Pemkot Jakbar Siap Antisipasi Genangan pada Musim Penghujan
Pelayanan yang ia lakukan membuatnya semakin dekat dengan Tuhannya. Setiap malam, ia selalu menyempatkan membaca ayat alkitab dan buku-buku teologi serta berdoa sebelum dia hendak beristirahat atau tidur.
Membaca menjadi sesuatu yang ia gemari. Berdasarkan pengakuannya, ia telah selesai membaca alkitab dari Kejadian hingga Wahyu.
Kebiasaannya mendalami firman Tuhan membuatnya menjadi seorang pribadi yang selalu mengandalkan Tuhan dalam hidupnya.