Penulis: Devi Romauli Sianipar (Staff Yayasan Diakonia Pelangi Kasih)
WahanaNews-Dairi | Karena keterbatasan ekonomi, pendidikan yang ditempuh Saudur boru Sitorus berakhir di tingkat SMP.
Baca Juga:
Pemkab Dairi Siap Dukung Gugus Tugas Polri Sukseskan Ketahanan Pangan
Selain faktor ekonomi, Saudur masih memiliki 4 orang adik yang memerlukan biaya untuk sekolah. Pada masa itu, mengecap pendidikan hingga tingkat SMP, sudah sangat hebat.
Saat kecil Saudur bercita-cita menjadi seorang guru, karena dia ingin mencerdaskan kehidupan bangsa terkusus anak-anak.
Dia sangat senang jika anak-anak menjadi pintar dan memiliki pengetahuan yang luas. Ia sempat juga menjadi seorang guru honor disebuah Sekolah Dasar (SD). Mencoba melamar CPNS, Saudur tidak lulus.
Baca Juga:
Polsek Bagan Sinembah Gelar Kegiatan Launching Gugus Tugas Polri dan Ketapang.
Saat menjadi guru honor, biaya hidupnya tidak terpenuhi karena ia hanya memperoleh upah secara sukarela dan bahkan berbulan-bulan ia lalui tanpa digaji.
Seiring berjalannya waktu dia dinikahi seorang laki-laki yang sudah cukup lama menjalin hubungan dengannya.
Cita-cita yang Saudur impikan menjadi seorang guru di sekolah formal dengan status PNS, yang akan mencerdaskan kehidupan generasi bangsa, tidak dapat ia wujudkan.