Pada saat Perang Vietnam rupanya Central Intelligence Agency (C.I.A.) atau Badan Pusat Intelijen Amerika Serikat juga menggunakan pesawat Boeing 727 untuk operasi penerjunan payung dan juga penerjunan payung untuk barang-barang logistik yang dilakukan oleh maskapai front-company C.I.A yaitu Air America.
Operasi penerjunan payung yang dilakukan oleh C.I.A. dengan pesawat Boeing 727 juga menggunakan rear airstair dan sepertinya dari sinilah D.B. Cooper mendapatkan pengetahuannya untuk memilih pesawat komersial yang tepat untuk terjun payung.
Baca Juga:
Dapat Abolisi, Tom Lembong Titip Pesan Serius ke Prabowo Subianto
F.B.I. pun terus menyelidiki guna mencari tahu akan kebenaran mengenai D.B. Cooper ini. Tidak hanya itu saja, nama-nama orang-orang yang diduga kuat adalah D.B. Cooper pun juga terus bermunculan.
Seperti diantaranya adalah Ted Braden yang merupakan mantan anggota pasukan khusus ketika Perang Vietnam dan juga seorang ahli dalam terjun payung.
Namun sayangnya Braden juga seorang narapidana yang memiliki tendensi untuk melakukan hal seperti yang dilakukan D.B. Cooper.
Baca Juga:
AS Naikkan Tarif Lebih dari 15 Persen ke Puluhan Negara, Gejolak Dagang Kian Memanas
Namun sayang dugaan jika Braden adalah D.B. Cooper ternyata salah besar, karena pada saat kejadian pembajakan Braden hanyalah bekerja sebagai supir truk di Consolidated Freightways.
Ada pula Duane L. Weber yang sesaat sebelum wafatnya di tahun 1995 mengaku kepada istrinya bahwa dia adalah D.B. Cooper.
Weber yang juga mantan veteran Perang Dunia Kedua dan Personil Angkatan Darat Amerika Serikat juga memiliki kesamaan dengan deskripsi D.B. Cooper.