Total korban yang teridentifikasi saat ini sebanyak 90 orang dengan nilai kerugian sebesar Rp105 miliar.
Modus yang digunakan oleh pelaku untuk menawarkan investasi ini adalah dengan membuat iklan di media sosial. Jika korban mengklik iklan tersebut, akan diarahkan ke nomor WhatsApp untuk selanjutnya terhubung dengan seseorang yang mengaku sebagai Profesor AS (Tempo.com, 26 Maret 2025).
Baca Juga:
Dukung Percepatan Kota Global Aglomerasi Jabodetabekjur, MARTABAT Prabowo-Gibran Sarankan Tiang Monorel Jakarta Jadi Rel Sky Train Kuningan–Kawasan GBK
Jual Beli Rekening
Polisi membongkar praktik jual-beli rekening penampungan judi online yang bermarkas di Cengkareng, Jakarta Barat. Para tersangka mengumpulkan rekening dari sejumlah WNI yang kemudian dikirim ke jaringannya di Kamboja.
Dalam kasus ini, tiga tersangka bertugas untuk merekrut atau menjaring warga untuk membuat rekening penampungan judi online (judol). Warga yang membuat rekening untuk judol ini kemudian diberikan bayaran Rp 1 juta. Setelah itu, buku rekening dan ATM dari 'peserta' diserahkan kepada perekrut.
Perekrut ini kemudian akan menginstall aplikasi m-banking pada ponsel yang sudah mereka sediakan. Kemudian dari handphone tersebut diinstal aplikasi m-banking dan kemudian dengan handphone tersebut beserta dengan data terkait dengan PIN ATM kemudian juga password m-banking dan juga kartu ATM-nya 1 paket dikirim ke negara Kamboja untuk digunakan sebagai rekening penampungan judi online.
Baca Juga:
Iran Diam-diam Kembangkan Rudal Nuklir Penghancur Jarak Jauh
Kegiatan ini dilakukan sejak 2022. Diperkirakan selama 2 tahun lebih pelaku telah mengirimkan 4.000-an buku rekening sejumlah WNI ke Kamboja (Detik.com, 08 Nov 2024).
Praktik jual beli rekening bank yang berlangsung secara terang-terangan di media sosial seperti Facebook sudah pernah juga dilakukan investigasi oleh Tim Kompas. Sedikitnya ditemukan 17 grup di Facebook yang menjadi wadah ajang jual beli rekening.
Selain dimedia sosial, perburuan rekening bank dari masyarakat dilakukan juga oleh agen sindikat perjudian secara luring. Mereka melobi warga secara langsung agar mau membuat rekening bank baru dengan imbalan sejumlah uang yang lazim disebut dengan istilah beternak rekening bank untuk diperjual belikan (Eksklusif Investigasi Kompas.id, 15 Desember 2023).