Penulis: Devi Romauli Sianipar (Staff Yayasan Diakonia Pelangi Kasih)
WahanaNews-Dairi | Karena keterbatasan ekonomi, pendidikan yang ditempuh Saudur boru Sitorus berakhir di tingkat SMP.
Baca Juga:
Bupati Pakpak Bharat Terima Apresiasi Kabupaten UHC
Selain faktor ekonomi, Saudur masih memiliki 4 orang adik yang memerlukan biaya untuk sekolah. Pada masa itu, mengecap pendidikan hingga tingkat SMP, sudah sangat hebat.
Saat kecil Saudur bercita-cita menjadi seorang guru, karena dia ingin mencerdaskan kehidupan bangsa terkusus anak-anak.
Dia sangat senang jika anak-anak menjadi pintar dan memiliki pengetahuan yang luas. Ia sempat juga menjadi seorang guru honor disebuah Sekolah Dasar (SD). Mencoba melamar CPNS, Saudur tidak lulus.
Baca Juga:
Bright, Siti Nurhaliza hingga Lesti Kejora Siap Meramaikan Malam Puncak Indonesian Television Awards 2025 yang Spektakuler
Saat menjadi guru honor, biaya hidupnya tidak terpenuhi karena ia hanya memperoleh upah secara sukarela dan bahkan berbulan-bulan ia lalui tanpa digaji.
Seiring berjalannya waktu dia dinikahi seorang laki-laki yang sudah cukup lama menjalin hubungan dengannya.
Cita-cita yang Saudur impikan menjadi seorang guru di sekolah formal dengan status PNS, yang akan mencerdaskan kehidupan generasi bangsa, tidak dapat ia wujudkan.