Seperti menutup mata air, tidak akan berhasil. Artinya, pasti cari jalan lain. Sebaiknya ditampung dan dialokasikan.
Mengapa masalah seperti ini sulit diselesaikan? Bisa jadi karena yang tidak punya kesadaran bertemu dengan yang juga tidak punya kesadaran. Berhadapan pula dengan yang tidak punya kesadaran.
Baca Juga:
Bupati Dairi Terima Kunjungan Silaturahmi Kapolres Dairi
Pedagang tidak sadar berjualan di bahu jalan menyalahi peraturan. Pembeli tidak menyadari untuk memaksa mereka pindah adalah tidak membeli disitu. Dilain pihak petugas tidak menyadari bentakan, ancaman, tidak menyelesaikan masalah.
Akibat hal tersebut, kru media ini sering menyaksikan masyarakat menggerutu menanggapi ancaman petugas.
Mereka sering berkata, "Bilang sajalah tidak bisa cari makan". Bahkan ada yang mencela pejabat dengan berkata "menyesal aku memilihmu".
Baca Juga:
Kemendukbangga/BKKBN Provsu Gelar Bimtek Peta Jalan Kependudukan di Dairi
Mengapa mereka sulit mematuhi peraturan. Sebab mereka pedagang musiman. Panen sayur misalnya, lalu mereka memasarkan sendiri. Tidak mungkin membeli tempat di dalam pajak yang harganya mahal.
Sebenarnya, penertiban atau penggusuran dialami semua kota yang bergerak maju. Penertiban pedagang merupakan masalah global.
Kita mengagungkan modernisasi, tetapi risih menghadapi gejala bawaannya. Bahkan pejabat ingin situasi tetap seperti semula. Seperti terdahulu tanpa gejolak. Padahal gejolak merupakan kembar dari suatu perubahan.