“Karena itu hari ini kami menawarkan dengan kawan-kawan supir partali-tali, budayaku mengawasiku di jalan raya,” ucap Hinca.
Sementara Dirlantas Polda Sumut Kombes Pol Muji Edyanto memaparkan, sepanjang tahun 2023 terjadi 6.700 kecelakaan. Rata rata setiap hari terjadi sekitar 18 kejadian kecelakaan di Propinsi Sumatera Utara.
Baca Juga:
Gandeng Perusahaan Australia, PLN Perkuat Pengembangan Listrik Hijau
Sepanjang tahun 2023 ada 1700 orang meninggal dunia 900 lebih luka berat koma, gegar otak dan patah tulang.
Kecelakaan tersebut disebabkan oleh berbagai hal diantaranya perilaku dari pengendara, kondisi dari kendaraan itu sendiri, keadaan atau kondisi dari jalan raya dan juga termasuk oleh kondisi cuaca.
"Nah, saya ingin menyampaikan terkait dengan perilaku., perilaku berkendaraan. Jadi kalau dijalan raya pengendara itu ada 2 macam. Ada yang sudah memiliki SIM ada yang belum. SIM itu adalah kompetensi untuk bisa dikatakan cakap dan mampu dalam berkendaraan atau mengemudi," ujar Muji Edyanto.
Baca Juga:
Gandeng Perusahaan Australia, PLN Perkuat Pengembangan Listrik Hijau
Ditambahkan, banyak hal yang mempengaruhi perilaku para pengendara dijalan raya, diantaranya kebiasaan, latar belakang dan juga pengaruh lingkungan masing masing pengendara.
"Menerobos lampu merah itu sudah biasa terjadi. Namun kalau terjadi kecelakaan, bagaimana? Lampu sein kekiri tapi belok ke kanan. Nah itu biasa ibu-ibu itu," katanya.
"Termasuk juga pengendara angkutan apapun itu kadang kadang lupa bila dijalan itu sesungguhnya banyak yang harus dijaga keselamatannya. Ada penyeberang, ada pejalan kaki yang naik sepeda, ada yang naik motor dan macem macem. Ya itu, kondisi di Sumatera Utara seperti itu," lanjutnya.