Direktur Operasional PT Toba Pengembang Sejahtera Surya Wijaya, beberapa waktu lalu mengatakan ada setidaknya tiga ruang pertemuan, ruang pusat bisnis, dan juga area lobi yang menggunakan istilah dalam bahasa Batak Toba. 						
					
						
						
							Beberapa seperti Ruang Tahuluk yang berarti peci, tengkuluk, atau juga berarti anjing atau kuda berbadan putih dan berkepala hitam atau sebaliknya. 						
					
						
							
								
								
									Baca Juga:
									KUHP Baru Akan Berlaku Januari 2026, Ini Konsekuensi yang Harus Dipahami
								
								
									
										
	
									
								
							
						
						
							Juga ada Ruang Sortali yang berarti ikat kepala pengantin wanita, serta beberapa ruang lain yang dinamai sesuai hari baik macam Artia, Anggara, Ringkar, Sikkora, atau hari kepunyaan raja yang juga disebut Samisara. 						
					
						
						
							Sementara beberapa lobi gedung juga dinamai menggunakan nama-nama arah mata angin, yang juga dalam bahasa Batak Toba, seperti lobi Irrisana yang berarti timur laut, lobi Anggoni yang berarti tenggara, dan lobi Dangsina yang berarti selatan. 						
					
						
						
							Secara fisik bentuk arsitektur bangunan Menara A juga terinspirasi kain ulos khas Batak, dengan bagian mahkota atau puncak gedung yang juga terinspirasi puncak atau atap rumah adat Batak Toba. 						
					
						
							
								
								
									Baca Juga:
									Dukung Kebijakan Baru Uji KIR, Ono Surono Nilai Bengkel Resmi Punya Kapasitas Teknis Memadai
								
								
									
	
								
							
						
						
							Menara A memiliki luas 91.000 meter persegi, yang terdiri dari tiga tingkat bagian ground floor, enam tingkat area parkir, dan tiga zona perkantoran dengan total terdiri atas 33 lantai. 						
					
						
						
							Sementara itu, di beberapa tempat juga ditempatkan dan dipajang sejumlah seni instalasi berbahan perunggu karya seniman perupa Teguh Ostentrik. 						
					
						
						
							Filosofi Masyarakat Batak