Penulis: Devi Romauli Sianipar (Staff Yayasan Diakonia Pelangi Kasih)
WahanaNews-Dairi | Ladang menjadi tempat bermain yang paling menyenangkan dan tempat dimana ada canda dan tawa dalam menjalani kehidupan masa kecil bagi Saudur boru Sitorus.
Baca Juga:
Petik Sepmor Dihalaman Rumah Warga,Dua Sekawan Dijemput Tekab Dari Pajak Roga Berastagi.
Saudur adalah seorang tokoh perempuan yang selalu berjuang mempertahankan tanah dan pertaniannya. Saudur dilahirkan di Desa Jambur, Kecamatan Silima Pungga-pungga, 24 April 1950.
Ia lahir dari keluarga sederhana, namun tidak berkekurang. Kehidupan mereka terpenuhi dari hasil pertanian yang mereka miliki.
Ayahnya bernama Pareman Sitorus, seorang petani yang memiliki tanah cukup luas untuk dikelola demi mencukupi kebutuhan hidup mereka.
Baca Juga:
emerintah Alokasikan Rp6,3 Triliun untuk Lanjutkan Pembangunan Ibu Kota Nusantara 2026
Ibunya, Lesteria boru Simamora, seorang ibu rumah tangga dan ikut serta bertani membantu sang suami serta mengurus anak-anaknya.
Saudur adalah anak ke 2 dari 6 bersaudara. Ia memiliki 2 saudara laki-laki dan 3 saudara perempuan. Masa kecil yang ia lalui sungguh menyenangkan dan membuatnya menjadi seorang wanita yang mandiri dan pekerja keras.
Sejak kecil, ia bersama adik-adiknya telah dilatih oleh kedua orangtuanya untuk bertanggungjawab. Setiap orang memiliki tugas dan tanggungjawab mereka masing-masing.