DAIRI.WAHANANEWS.CO, Sidikalang - Sambil santai tadi siang, kucoba berselancar untuk menelusuri akun tentang kemenyan (haminjon). Tak banyak. Tapi ada satu yang menarik perhatian ku; Haminjon Toba ! Aku senang sekali.
Kucoba sampaikan pesan. Ia menyahutinya. Pesan moral diakunnya sangat menyentuh dan menusuk pusu-pusu.
Baca Juga:
Terima Suap Rp6 Miliar, LHKPN Hakim Djuyamto Cuma Rp2,9 Miliar
"Kemenyan kehidupan kami (haminjon do ngolu nami)," begitu tegline nya.
Gambar-gambar aktivitasnya “mengumpulkan” kemenyan dalam bakul asli batak sedikit demi sedikit.
Memanjat dengan gayanya yang khas, “mengulik” kemenyannya dengan presisi dan sangat profesional.
Baca Juga:
Saat Pengadilan Lepas Korporasi, Negara Rugi Triliunan: Ini Kata Kejagung
Benar-benar membawaku larut dalam pengalaman perjalananku yang sangat emosional akhir tahun lalu menelusuri ribuan pohon kemenyan di Uluan Darat Sakti dan Bania Raja. Pohon-pohon kemenyan itu mulai habis pelan-pelan!
Bersama anak-anak muda Rumahela yang mendampingi ku naik ke Dolok Natimbo, akhirnya kami sepakat mendirikan Panglima Haminjon Rumahela untuk menjaga dan merawat serta menanam kembali pohon-pohon kemenyan kebanggaan bersama.
Picture profilenya sangat hebat dan dalam pesannya. Asli pencinta kemenyan. Aku ijin melampirkannya dalam postingan ini.