Satu-satunya yang membuat orang lain mudah menganggap dia orang kaya raya itu karena mobilnya, Toyota Camry. Padahal kita tidak tau mobil yang suka dibawanya itu mobil siapa. Mas Hasto sendiripun aslinya tidak terlalu mengenalnya, makanya nama Harun Masiku ditempatkan di nomer urut 6 saat dia nyalon legislatif di Pileg 2019 dari PDIP.
"Kenapa Mas Hasto mau-maunya menempatkan HM sebagai Caleg 2019 sih?" Tanya saya pada Mas Hasto.
Baca Juga:
Jakarta dan Kota-Kota Satelit Bersatu, Transformasi Besar di Depan Mata
"Pertama kali bertemu, Bung Harun Masiku menceritakan kepada saya, bahwa dia pernah dapat beasiswa dari Ratu Inggris di bidang economic of law", Jawab Mas Hasto.
"Apa dia infiltrannya kubu Demokrat untuk membusukkan kebesaran PDIP, Mas?" tanya saya kembali.
"Berbagai kemungkinan terjadi, namun kami berpikir positif saja", Jawab Mas Hasto saat saya berbincang-bincang dengan beliau di Kantor DPP PDIP Jl. Diponegoro Menteng Jakarta Pusat, Kamis (13/6/2024) yang lalu.
Baca Juga:
Jalan Langkat-Karo Kembali Tertimbun Longsor, Kendaraan Tak Bisa Melintas
Kasus HM ini juga sangat aneh, dia ditetapkan sebagai tersangka kasus suap pada oknum KPU sejak tahun 2020 bersama tiga orang lainnya, namun hingga kini masih juga belum tertangkap, padahal KPK beberapa kali telah menyatakan sudah tau keberadaannya dan mau menangkapnya dalam waktu seminggu setelah KPK memeriksa Mas Hasto.
Bahkan Mas Hasto sendiri menceritakan, selama beliau berada selama 4 jam di ruang penyidik KPK, penyidik (Kompol Rossa) sama sekali tidak menanyakan HM, dan juga tidak meminta keterangan "perihal data/informasi baru" yang konon dimiliki KPK dan menjadi dasar pemanggilannya.
"Jadi lebih tepatnya, sekitar maksimal 1 jam saya bertemu, itupun lebih banyak mengisi biodata, dan 3 jam dibiarkan menunggu tanpa pertanyaan," ujar Mas Hasto.