Evaluasi dilakukan satu bulan setelah rangkaian kegiatan selesai yaitu pada tanggal 14 Agustus 2025 dengan menggunakan instrumen yang sama pada pre-test, untuk melihat perubahan pengetahuan, sikap, perilaku, dan kualitas hidup pasien.
Hasilnya menunjukkan peningkatan kualitas hidup pada aspek fisik, psikis, spiritual, dan sosial-lingkungan.
Baca Juga:
AHY Sambangi Bengkulu, Pastikan Generasi Muda Dapat Pendidikan Layak dan Bermutu
Mayoritas pasien yang sebelumnya mengalami kondisi buruk kini menunjukkan kemajuan ke kategori sedang, terutama dalam pengelolaan stres dan keterlibatan sosial.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh tim Poltekkes Kemenkes Medan Prodi D-III Keperawatan Dairi, di RSUD Sidikalang, Dairi, 17-19 Juli 2025 [DAIRI.WAHANANEWS.CO / ist]
Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa intervensi edukasi yang komprehensif terbukti mampu meningkatkan kualitas hidup pasien hemodialisa pada seluruh aspek yang diukur.
Baca Juga:
IDAI Ungkap Jenis Alergen Makanan yang Rentan Picu Reaksi Berat pada Anak
Temuan ini mempertegas bahwa pendekatan edukasi yang menyentuh dimensi fisik, psikologis, spiritual, dan sosial-lingkungan secara simultan memiliki dampak positif terhadap perbaikan kualitas hidup pasien hemodialisa.
Dengan metode edukasi terpadu dan pendampingan digital ini, diharapkan pasien hemodialisa tidak hanya bertahan hidup secara fisik, tetapi juga mengalami peningkatan kualitas hidup secara menyeluruh.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh tim Poltekkes Kemenkes Medan Prodi D-III Keperawatan Dairi, di RSUD Sidikalang, Dairi, 17-19 Juli 2025 [DAIRI.WAHANANEWS.CO / ist]