Untuk penyediaan makanan dan extra fooding warga yang isolasi, pria kelahiran tahun 1982 itu mengatakan, menggunakan dana pribadi, menambah alokasi anggaran dari Dana Desa.
“Yang dari DD kan nggak cukup, karena membangun rumah singgah itu. Ya, uang turang kam pun kami buatlah untuk menambah biaya makan minum dan fooding saudara-saudara kita itu,” katanya.
Baca Juga:
Dihantam Susu Impor Murah, Peternak Indonesia Teriak Merugi
Pembagian BLT dari Dana Desa [Foto: WahanaNews/ist]
Di masa pandemi itu, dikatakan Samuel, pihaknya selektif dalam menentukan penerima bantuan. Warga yang benar membutuhkan, wajib diberi bantuan. Terdapat 273 KK penerima BST dari Kantor POS, 9 KK dari BRI, 12 KK dari BNI dan 118 KK penerima BLT DD. [gbe]