Di sisi budaya, Pemerintah Desa Tanah Pinem menggelar gendang guro-guro aron. Pesta budaya tahun 2018 itu dihadiri Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu, 7 anggota DPRD Dairi serta unsur Forkopimca.
“Menjaga budaya dan sekaligus memupuk supaya generasi muda ke depan jangan lupa, jangan sampai nggak megingat kebudayaan lagi,” katanya.
Baca Juga:
RSUD Cengkareng Gelar FKP, Paparkan Pengembangan Pelayanan Kesehatan
Penerima BPNT-PKH Desa Tanah Pinem [Foto: WahanaNews/ist]
Perjuangan di pandemi Covid-19
Dalam menghadapi Covid-19, Pemerintah Desa Tanah Pinem, menyediakan rumah singgah, satu-satunya di Kecamatan Tanah Pinem. Saat mengganasnya Covid-19, terhitung ratusan orang menjalani isolasi di rumah singgah itu. Ada dari Kalimantan, Jakarta, Medan bahkan Papua.
Baca Juga:
Sesuai Perintah Kapolri : Polda Riau Ungkap 171 Kasus Narkoba
Rumah singgah, tempat isolasi sementara pendatang ke Desa Tanah Pinem [Foto: WahanaNews/ist]
Samuel mengatakan, untuk mendukung program pemerintah dalam rangka mencegah dan meminimalisasi penyebaran Covid-19, ia pun merelakan tanahnya sebagai lokasi pembangunan rumah singgah dimaksud.
“Awalnya kita ambil titik, survey di beberapa tempat. Kemarin itu kan tingkat pemahaman masyarakat pada covid ini kan rawan. Takut. Tidak ada yang bersedia. Ya saya relakan aja lokasi saya dijadikan tempat isolasi. Saya harus bertanggungjawab sebagai kepala desa. Saya dan keluarga tinggal dekat lokasi itu juga. Dari 19 desa di kecamatan ini, hanya Tanah Pinem yang menyediakan rumah singgah,” katanya.