Sebelum kehadiran PT TPL, masyarakat di kawasan Danau Toba hidup dari hasil hutan, berladang, beternak dan bersawah. Namun saat ini, sumber mata pencaharian masyarakat adat di wilayah konsesi terus mengalami penurunan.
Keberadaan konsesi PT TPL di hulu Danau Toba, juga berdampak pada banyaknya Daerah Aliran Sungai (DAS) ke Danau Toba tidak berfungsi seperti dulu lagi.
Baca Juga:
Lebaran Idulfitri 1446 H, PLN Jawa Barat Sukses Jaga Pasokan Listrik Andal
Seperti diketahui, salah satu sumber air Danau Toba adalah Aek Mare yang berasal dari Nagasaribu, Natinggir, dan Natumingka.
Saat ini, telah mengalami kerusakan yang parah. Banyaknya anak sungai yang tertimbun akibat pembukaan lahan untuk penanaman eucalyptus, menyebabkan debit Aek Mare berkurang ke Danau Toba.
Adapun perhelatan F1 Boat Race atau F1H20 di Danau Toba, 24-25 Februari 2023, termotivasi dari kesuksesan penyelenggaraan MotoGP Mandalika tahun 2022.
Baca Juga:
Siaga Penuh, PLN Jabar Sukses Jaga Keandalan Listrik di Momen Lebaran Idulfitri 1446 H
Alasan ekonomi yang dihadirkan acara MotoGP 2022 itu memacu pemerintah untuk mengadakan F1H20 di Danau Toba.
Namun dibalik promosi pemerintah terhadap Danau Toba untuk menjadi salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), terdapat masalah yang sangat serius dialami masyarakat di kawasan Danau Toba, akibat kehadiran industri seperti PT TPL, PT DPM dan PT Gruti. [gbe]