Namun juga non materil secara komprehensif seperti rutin melakukan komunikasi dan evaluasi terhadap perkembangan dan pencapaian akademik dan non-akademik melalui pihak kampus GDPIC, khususnya pembimbing-pembimbing mereka.
"Komunikasi untuk memonitor langsung kondisi mereka berempat juga rutin dilakukan oleh PT. DPM, termasuk memberikan dukungan yang sifatnya insidentil bila diperlukan," kata Hendra.
Baca Juga:
Presiden Prabowo dan MPR Pulihkan Nama Bung Karno, Megawati Sampaikan Terima Kasih
Dijelaskan, ketujuh mahasiswa itu merupakan gelombang kedua yang menerima beasiswa penuh dari PT. DPM untuk kuliah di China.
Sebelumnya, pada 2019, PT. DPM juga memberi beasiswa kepada 4 putra-putri Kabupaten Dairi kuliah di China. Mereka telah diwisuda pada tahun 2022.
Baik kepada gelombang pertama maupun kedua, PT. DPM memberi dukungan beasiswa penuh termasuk transportasi, akomodasi, keperluan hidup selama menyelesaikan pendidikan tinggi hingga jaminan kesehatan.
Baca Juga:
Tuduhan Pelecehan Seksual, Saudara Perempuan Gugat Bos ChatGPT Sam Altman
Hendra menyebut, PT. DPM berkomitmen penuh secara berkesinambungan untuk membangun dan mengembangkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) generasi muda Dairi, khususnya yang berada di daerah lingkar tambang.
Program beasiswa PT. DPM yang memberikan kesempatan pendidikan dan pengalaman di Perguruan Tinggi di China yang telah ada sejak 2019 adalah salah satu realisasi program Social Corporate Responsibility (CSR) yang tertuang dalam Rencana Induk Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (RIPPM) PT. DPM dalam bidang Pendidikan.
"Sasarannya adalah generasi muda unggulan yang berasal dari Kabupaten Dairi, Propinsi Sumatera Utara, khususnya bagi masyarakat sekitar lingkar lokasi tambang di Kecamatan Silima Pungga Pungga," kata Hendra.