Setelah terjebak di kastilnya, para korban ini mengalami siksaan yang tak dapat digambarkan. Beberapa dipukuli atau ditusuk dengan jarum, sementara yang lain ditelanjangi dan dibiarkan membeku di salju.
Menurut laporan, Báthory bahkan mandi dengan darah dari korbannya, dan percaya bahwa itu akan membuat kulitnya bersinar dan awet muda. Báthory diduga membantai sebanyak 80 gadis petani — meskipun jumlahnya mungkin mencapai 600.
Baca Juga:
Dua Kecamatan ‘Clear’ Rekapitulasi, Ketua KPU Kota Bekasi Klaim Pleno Terbuka Kondusif
Dia akhirnya dihentikan saat mulai megincar gadis bangsawan. Pada tahun 1611, dia dikurung di dalam kastilnya sendiri dengan sedikit makanan. Dia pun mati empat tahun setelahnya.
Sejak saat itu beberapa sejarawan berpendapat bahwa Báthory dijebak oleh musuh politiknya. Bersama dengan Vlad the Impaler, ia dikatakan sebagai salah satu pengaruh historis di balik novel milik Bram Stoker, Dracula.
5. Jack the Ripper
Baca Juga:
Mulai Minggu Ini, Deretan Film Blockbuster Big Movies Platinum GTV Siap Temani Akhir Tahunmu!
Pada tahun 1888, distrik Whitechapel London dicekam oleh laporan tentang pembunuh berantai yang menguntit di jalan-jalan kota. Pembunuh itu dikenal senang memikat pelacur ke tempat-tempat gelap sebelum menggorok leher mereka dan secara sadis memotong-motong tubuh mereka dengan pisau pahat.
Antara bulan Agustus dan November 1888, lima pejalan kaki ditemukan dijagal di ujung distrik timur, yang memicu kegilaan media dan perburuan di seluruh kota.
Ia awalnya dikenal sebagai pembunuh Whitechapel. Seiring dengan berjalannya waktu, ia mendapat julukan yang mengerikan: Jack the Ripper.