"Sehingga di kenyataannya banyak para ibu yang merasa di bohongin ketika melakukan penyerangan ke YDPK," sebut Rohani.
Ditambahkan, PT DPM adalah gabungan dari dua perusahaan. China Nonferrous Metal Industry’s Foreign Engineering and Construction Co, Ltd. (NFC), perusahaan yang berbasis di Tiongkok merupakan pemilik mayoritas (51%). Sementara, Bumi Resources Minerals, adalah milik keluarga Aburizal Bakrie sebesar 49%.
Baca Juga:
Sambut Masa Tenang Pilkada Jakarta, KPU Jakbar Gelar Panggung Hiburan Rakyat
Perusahaan biji besi dengan konsesi 24.636 hektar, mengkapling 3 kecamatan di Kabupaten Dairi. Mengkapling sungai, kampung, kebun-kebun, sumber mata air. Tambang dengan aktivitas bawah tanah itu telah membuat terowongan di hulu-hulu sungai kawasan hutan.
"Meski belum mendapat mendapat persetujuan atau belum memilik AMDAL Tipe A, PT DPM terus beraktivitas mulai dari penempatan bahan peledak, membuat terowongan, juga rencana membuat lokasi tempat penampungan limbah. PT DPM dilapangan kerap menggusur lahan warga dan berkonflik langsung dilapangan," kata Rohani. [gbe]