Dairi.WahanaNews.co, Sidikalang - Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang.
Hal itu ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada dibawah standar yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Keterangan Diskominfo Dairi, hal itu disampaikan Analisis Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (Provsu) Aci Debby Oktori Hasibuan dalam rembuk stunting Kabupaten Dairi 2024, di aula SMK Negeri 1 Sidikalang, Kamis (2/5/2024).
Disampaikan, yang menjadi sasaran prioritas kegiatan stunting adalah keluarga yang memiliki anggota keluarga remaja, balita serta memiliki anggota keluarga mengalami masalah gizi dan stunting.
"Stunting dapat disebabkan oleh tiga faktor yaitu pengasuhan yang kurang baik, kurangnya akses terhadap air bersih dan sanitasi, serta kurangnya akses terhadap makanan bergizi," kata Aci.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Pengasuhan yang kurang baik, kata Aci, meliputi kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan gizi sebelum dan pada masa kehamilan, serta melahirkan.
Pengasuhan yang kurang baik juga disebabkan karena terbatasnya layanan kesehatan untuk ibu selama masa kehamilan, serta hampir 60 persen anak usia 0-6 bulan tidak mendapat ASI eksklusif.
"Kemudian kurangnya akses masyarakat terhadap air bersih dan sanitasi didukung oleh data yang mencatat bahwa 1 dari 5 rumah tangga di Indonesia masih buang air besar di ruang terbuka serta 1 dari 3 rumah tangga belum memiliki akses terhadap air bersih," tuturnya.