DAIRI.WAHANANEWS.CO, Sidikalang - Kasus stunting masih menjadi topik hangat yang menarik untuk dibahas dan banyak terjadi pada anak di banyak negara, terutam Indonesia.
Dilansir dari laman kemenkeu.go.id, menurut World Health Organization (WHO), stunting merupakan gangguan perkembangan dan pertumbuhan anak, akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. Hal ini ditandai dengan tinggi badan seseorang yang berada di bawah standar atau disebut tengkes.
Baca Juga:
Mahkamah Konstitusi Terima 206 Permohonan Sengketa Pilkada Kabupaten hingga Provinsi
Berdasarkan data dari sebuah Survei Kesehatan Indonesia (SKI) yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemkes), bahwa prevalensi stunting pada tahun 2023 sebanyak 21,5 persen.
Gejala tersebut terjadi karena ketidakseimbangan zat gizi (malnutrisi) yang diperoleh seorang ibu ketika hamil ata anak pada fase pertumbuhannya. Tingginya angka stunting membuat kita harus lebih peduli dan tidak menanggap remeh kasus yang terjadi ini.
Sebelum mencari cara untuk mengatasi kasus stunting, penting untuk terlebih dahulu mengetahui dan memahami akar permasalahan yang menjadi penyebab masalah tersebut.
Seperti itulah yang dilakukan oleh Rangga Daffa, dengan memproduksi puding yang memanfaatkan daun kelor sebagai bahan utamanya. Daffa percaya bahwa produk ini dapat sebagai solusi dari pencegahan masalah stunting.
Baca Juga:
ASDP Gandeng Bank Indonesia Perkuat Distribusi Uang Rupiah hingga ke Pelosok Negeri
“Saya ingin supaya masyarakat dapat mengetahui dan memahami bahwa daun kelor dapat menjadi solusi dari masalah stunting dan ingin menghapuskan pemikiran keliru masyarakat yang mengkonsepkan dan mengaitkan daun kelor dengan hal mistis,” ujar Daffa dalam keterangan pers, Rabu (20/11/2024).
Daffa tidak hanya mengedukasi mengenai manfaat daun kelor, ia sekaligus mengedukasi beragam hidangan dari daun kelor yang dimanfaatkan dalam berbagai kebutuhan.
Kreasi yang dibuatnya juga merupakan bagian dari program kerja, yang juga mengantarkan Daffa menjadi Duta Genre Putra Provinsi Sumatera Utara 2024.