Diantaranya, perawat yang mengatakan papodom-podom ma disi (tidur-tidur lah di situ), saat diminta untuk memperbaiki selang infus, karena darah pasien naik ke selang tersebut.
Kemudian, ketiadaan perawat jaga malam di ruangan ibunya dirawat, mengharuskan ibunya berjuang sendiri untuk mengambil air minum saat haus. Namun karena drop, tidak dapat bergerak, terpaksa mengumpulkan air ludah untuk membasahi tenggorokannya.
Baca Juga:
Sat Narkoba Polres Dairi Tangkap Petani yang Diduga Jadi Bandar Narkoba
“Apakah peraturan di situ tidak ada perawat jaga malam atau perawat nya ada tapi hanya di ruangan saja? Dimana mama ku sering mau minum nggak bisa ngambil karena drop kali, mama ku bilang molo mauas au hupapungu-pungu ma ijur hu asa maraek tolonan ki (Jika aku haus ku kumpul-kumpulkan lah air ludah ku agar basah tenggorokan ku itu). Agoyamang mardurusan ilukku mambege i (Berceceran air mata ku mendengar itu),” tulis Evany dengan emotikon menangis yang panjang.
Direktur RSUD Sidikalang, Sugito Panjaitan, dikonfirmasi WahanaNews Selasa (28/9/2021) lewat WhatsApp terkait pelayanan medis sebagaimana unggahan keluarga pasien itu, belum memberikan tanggapan.{gbe}