Karena Bupati dan Wakil Bupati Dairi tidak hadir menerima aspirasi mereka, demonstran pun membakar keranda mayat, melambangkan matinya nurani Pemerintah Kabupaten Dairi.
“Pemerintah tidak peduli dengan kami. Mereka hanya menikmati fasilitas, hasil pajak kami. Di mana nurani mereka. Janji tinggal janji. Sampai hari ini, tidak satu pun janji yang ditepati. Pendidikan, kesehatan, infrastruktur, pendidikan, di mana janjinya,” teriak orator.
Baca Juga:
Israel Kacau Usai Dirudal Iran, Warga Menjarah Mal dan Apartemen Mewah
Massa berulang kali meneriakkan nama Eddy dan Jimmy untuk hadir menerima mereka.
“Pak Eddy, Pak Jimmy, hadirlah. Roh mo ke silih (datanglah),” teriak mereka.
Namun hingga demonstran membubarkan diri, Bupati dan Wakil Bupati Dairi tidak hadir menerima mereka.
Baca Juga:
Warga Kecamatan Dolok Paluta Berharap Proyek Pembagunan Jalan di Sipiongot Tetap dilanjutkan.
Menanggapi aksi itu, Leonardus Sihotang berjanji akan menyampaikan aspirasi ke Bupati Dairi.
“Bapak Bupati dan Wakil tidak ada di sini. Semua yang disampaikan tadi, diperintahkan memang kepada saya, untuk mencatat aspirasi dan menjadi PR ke depan,” kata Leonardus.
Aksi unjuk rasa berikutnya, berasal dari puluhan pedagang pusat Pasar Sidikalang pada Selasa (13/10/2020).