Utusan abang becak menuntut kebenaran pernyataan Bupati Dairi bahwa mereka telah menerima paket bantuan dampak Covid-19.
Disebut, ada pernyataan Bupati Dairi bahwa Gugus Tugas Covid-19 Dairi telah menyalurkan bantuan bersumber dari sumbangan sukarela ASN dan pihak swasta, sebanyak 850 paket di mana penarik becak termasuk penerima.
Baca Juga:
Serangan Siber Intai Konsumen, 100 Ribu Data Pelanggan E-Commerce Jepang Dicuri
“Kenyataannya kami tidak ada menerima bantuan. Jangan kami sopir becak ini dikucilkan. Lebih baik tidak ada di berita dibuat. Hanya khusus untuk parrengge-rengge (pedagang). Kalau memang benar ada, kapan, biar kami tunggu. Kalau memang gak ada, gak ada,” kata Suryanto, juru bicara abang becak.
Suryanto menambahkan, abang becak tidak sudi komunitasnya disebut menerima bantuan, kenyataannya tidak realisasi.
“Kenapa dijanjikan ada. Sama parrengge-rengge sudah dikasih. Bagusan dibilang khusus untuk parrengge-rengge. Kami sakit hati, Pak. Itu sudah merusak nama baik. Merusak harga diri,” tukas Suryanto.
Baca Juga:
BPSK Sumedang Terima 30 Pengaduan Konsumen, Kasus Leasing Mendominasi
Menanggapi tuntutan itu, Eddy Banurea menyebut, akan segera menyampaikan ke pihak yang berwenang termasuk pimpinannya.
Unjuk rasa abang becak dengan tuntutan yang sama, kembali terjadi pada Kamis (14/5/2020).
Kembali, mereka hanya diterima Eddy Banurea. Pengunjuk rasa yang ingin menyampaikan aspirasi langsung ke Bupati Dairi, tidak berhasil.