Sementara Togar Sianturi, ayah Putra, kepada wartawan mengatakan, saat pertandingan bola dimaksud, menyerukan "bermain aman-aman sajalah, jangan rusuh".
Tiba-tiba, SS menamparnya, membuat Togar bingung. Kejadian itu pun didiamkan dan tidak dipermasalahkan Togar.
Baca Juga:
Harga Fantastis! 5 Hunian Termahal di Dunia yang Jadi Simbol Kemewahan dan Status Sosial
"Mungkin anak saya dengar dari orang lain bahwa saya ditampar SS tanpa alasan yang jelas," kata Togar.
Terpisah, Ketua Umum Lumban Gambiri Sianturi se-Indonesia Jintar Sianturi via selular kepada wartawan menyampaikan harapan agar Polres Dairi segera melakukan proses hukum dan segera menangkap para terduga pelaku.
Jintar yang berdomisili di Jakarta itu, merasa miris atas kejadian dimaksud, karena melibatkan Kepala Desa dan pengurus Karang Taruna, yang seyogiyanya menjadi penganyom.
Baca Juga:
Investor Senior Lo Kheng Hong Ungkap Alasan Pilih Saham, Bukan Tabungan, Obligasi, atau Emas
"Sejatinya mereka pemerintahan desa hadir ditengah masayarakat sebagai pengayom, bukan penganiaya. Kami keluarga besar Lumban Gambiri Sianturi se-Indonesia, meminta agar Polres Dairi , Polda Sumatera Utara segera melakukan proses hukum dan menangkap para terduga pelaku," kata Jintar.
[Redaktur: Tumpal Alfredo Gultom]