DAIRI.WAHANANEWS.CO, Sidikalang - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, menolak arogansi oknum yang mengaku wartawan dan anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
Penolakan itu disampaikan Kepala Desa (Kades) se-Kabupaten Dairi melalui Ketua Apdesi Dairi, Jonnes Pandiangan kepada wartawan di Sidikalang, Selasa (9/9/2025).
Baca Juga:
Pemkab Garut Perpanjang Status Tanggap Darurat, Fokus Pulihkan Akses Warga Terdampak Banjir
Jonnes menegaskan bahwa seluruh kades se-Kabupaten Dairi tidak alergi dengan wartawan dan LSM yang legilitasnya jelas, karena wartawan dan LSM adalah mitra pemerintah dan instrumen demokrasi.
"Wartawan dan LSM adalah mitra pemerintah. Tetapi, kami seluruh Kepala Desa se-Dairi, jelas menolak sikap arogansi yang mengaku wartawan dan LSM, yang menurut kami kerjanya memprovokasi. Tidak profesional. Apalagi kesannya hanya mencari kesalahan-kesalahan kades dan menakut-nakuti. Tidak bersedia pula menunjukkan identitasnya," kata Jonnes.
Jonnes menyebut, hal itu sebagaimana hasil rapat Apdesi Kecamatan Sumbul, buntut kericuhan di kantor Desa Pegagan Julu VI, yang diduga berawal dari provokasi oknum yang mengaku LSM, Kamis (4/9/2025).
Baca Juga:
UKSW Berhasil Pulihkan 16 Anak dari Stunting, Wihaji: Selamatkan Satu Anak Selamatkan Generasi
"Mereka mengaku LSM, tetapi tidak bersedia menunjukkan identitas dan mengisi buku tamu. Namun justru mengeluarkan kata-kata bernada provokasi, sehingga sempat menimbulkan kegaduhan. Maka kami menyatakan sikap menolak arogansi demikian," kata Jonnes.
Ditambahkan, peristiwa itu telah sampai ke ranah hukum. Apdesi berkeyakinan Aparat Penegak Hukum (APH) bertindak profesional menangani perkara itu.
Sementara itu, sebagaimana diketahui, Kades Pegagan Julu VI, Edward Sorianto Sihombing, melaporkan empat orang yang mengaku LSM, atas dugaan pengancaman.