WahanaNews-Pakpak Bharat | Petani gambir Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara, kecewa kepada Bupati, Franc Berhard Tumanggor, yang dinilai tidak memenuhi janji yang diucapkan pada masa kampanye Pilkada lalu.
Disebut, Franc berjanji akan membangun pengeringan gambir di Sitelu Tali Urang Jehe (STTU Jehe). Kemudian, membangun pabrik pengolahan gambir secara modern.
Baca Juga:
Gandeng BKKBN Jabar, PLN IP Dorong Kompetensi ’Tamasya’
Hal itu disebut untuk meningkatkan penghasilan petani dan menghasilkan gambir yang berkwalitas ekspor. Jaringan untuk ekspor juga akan dibangun. Namun setelah terpilih sebagai Bupati, Franc janji itu tidak realisasi.
Hal itu dikatakan seorang petani gambir, Rela Tumangger yang juga tokoh masyarakat Desa Bandar Baru, Kecamatan STTU Jehe, ditemui dikediamannya, Sabtu (30/4/2022).
"Sudah hampir dua tahun. Namun janji beliau sepertinya tidak realisasi. Kami petani kecewa pada beliau," kata Rela.
Baca Juga:
Anggaran 2026 Ditetapkan Rp8 Triliun, Kemkomdigi Fokus pada Infrastruktur Digital dan Ruang Siber
Rela menjelaskan, salah satu hasil tani unggulan dari Pakpak Bharat yang terkenal hingga ke manca negara, seperti India, adalah Gambir.
Tidak realisasinya janji Franc meningkatkan penghasilan petani gambir, membuat petani di Bandar Baru kecewa. Hal itu memgingat Bandar Baru adalah salah satu desa penghasil gambir terbesar di Pakpak Bharat. Ditaksasi, desa itu menghasilkan 1 ton gambir per hari.
"Bagi ngo karina ukum janji politik, sada poda tuhu i. Nonang karina i (Semua janji politik, satu pun tidak benar. Omong kosong semua itu)," kata Rela.