Sementara sebagaimana diunggah di laman facebook Pemerintah Kabupaten Dairi, Kabupaten Dairi dibawah pemerintahan Vickner Sinaga dan Wahyu Daniel Sagala, melakukan lompatan besar untuk Kabupaten Dairi.
Ditengah efisiensi anggaran tentu mendatangkan berbagai inovasi baik dari pusat dan provinsi menjadi langkah dan solusi yang ditempuh Bupati dan Wakil Bupati agar pembangunan tetap bisa dinikmati di Kabupaten Dairi.
Baca Juga:
Synergy of Integrity: Meitech Perkuat Layanan Mekanikal dan Elektrikal Nasional
Seperti halnya kehadiran Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang kini telah hadir di komplek Hotel Beristra, Kecamatan Sitinjo, yang peresmiannya dilakukan bersamaan dengan perayaan hari jadi Kabupaten Dairi ke-78, Rabu (1/10/2025).
SPKLU atau tempat fasilitas publik untuk mengisi daya baterai kendaraan listrik seperti mobil dan motor, mirip dengan SPBU untuk mobil konvensional ini tentu terobosan teknologi baru ditengah semakin masifnya seluruh negara beralih dari energi fosil menuju energi terbarukan.
"Ini jadi catatan sejarah, menghadirkan teknologi baru bagi Dairi, termasuk solusi menghindari antrian di SPBU konvensional. Semoga Tuhan berkenan, extension (red:perpanjangan atau penambahan) dari sini akan lahir di triwulan kedepan," kata Vickner.
Baca Juga:
Supratman Teken SK, Mardiono Resmi Pimpin PPP Usai Terpilih Aklamasi
Vickner menegaskan terobosan yang dilakukan ini tentu berdasarkan banyak pertimbangan terlebih efisiensi dan efektifitasnya. Penggunaan energi listrik saat ini merupakan sebuah tuntutan zaman.
Bukan hanya itu, kehadiran SPKLU ini diharapkan bukan hanya berdampak bagi Dairi tetapi juga bagi daerah tetangganya.
"SPKLU yang kita miliki ini adalah Ultra Fast Charging. Spesifikasi tertinggi dari beberapa jenis pengisian kendaraan listrik. Dengan alat ini kita hanya butuh waktu 30 menit mengisi batre kendaraan kita hingga penuh. Hebatnya lagi dengan alat ini, perjalanan Sidikalang- Medan dengan mobil listrik yang batrainya terisi penuh, sekitar 71 kwh, baru akan terpakai sekitar 53 persen atau 33 kwh. Sehingga dengan hitungan matematikanya kita hanya mengeluarkan biaya sebesar Rp. 81 ribu sekali perjalanan. Bukankah ini sangat hemat?" kata bupati.