“Yes. Setuju bang Hinca. Itu namanya story telling. Dalam dunia pariwisata, jualan utama papan atas adalah industri story telling," kata sang menteri.
Sudah 10 tahun berlalu. Menteri pun berganti datang dan pergi. Belum juga ada tanda-tanda dimulainya misi mulia itu oleh pemangku kepentingan di pusat dan daerah.
Baca Juga:
Darurat Sosial, 80 Persen Anak Indonesia Tumbuh Tanpa Intervensi Ayah
Kalau begitu, meski kecil, tak apalah. Kita mulai saja pelan-pelan ya gaes. Kita torsakan, kita turu-turikan, kita story tellingkan tentang cerita kecil ini: “Aek Rangat”.
Ini informasinya sedikit.
Aek Rangat, di pinggang timur Pussubuhit, ia eksotik lagi melegenda.
Baca Juga:
Miris, Jutaan Lansia Indonesia Masih Bekerja di Usia Senja demi Bertahan Hidup
Torsa dan story tellingnya pasti akan memanjakan pusu-pusu, membuat rindu tak pernah usai, untuk datang dan datang lagi.
Aek Rangat Danau Toba [DAIRI.WAHANANEWS.CO / ist]
Cluenya “Kalau mandi disana tak dipungut bayarannya”, kecuali makan dan minum serta sabun dan shamponya.