Sekolah di SDN 030403 Pandiangan, melanjut ke SMPN Lae Parira. Di kelas 3, Danjor pindah ke SMPN 2 Lubuk Pakam, tinggal bersama uda-nya (alm) Pdt Sahata Umar Nababan.
Tamat SMP, Danjor melanjut ke SMA Lubuk Pakam kemudian kuliah di IKIP Medan.
Baca Juga:
Sangat Berbahaya, ALPERKLINAS Desak PLN dan Pemda Aktif Sosialisasikan Larangan Penggunaan Arus Listrik di Luar Peruntukan
Tamat kuliah, Danjor meniti karir sebagai PNS, guru di SMAN 2 Soposurung. Tahun 2007, Danjor lulus S2 dari Institut Bisnis ekonomi dan Keuangan.
Karir PNS-nya, pernah sebagai Kepala Sekolah di tahun 1994-2013, hingga terakhir menjadi pengawas. Karena keseriusan akan mengikuti Pilkada, Danjor memutuskan pensiun dini dari PNS.
Danjor menyebut, berasal dari keluarga sederhana, saat ia umur 5 tahun sang ayah meninggal, menempa dirinya menjadi manusia pekerja keras.
Baca Juga:
Detik-detik Mencekam! Remaja 17 Tahun Saksikan Langsung Tabrakan Pesawat di Washington DC
Disela keseharian waktu luang saat PNS, ia bersama keluarga merintis berbagai usaha, yang berkembang hingga kini, seperti percetakan dan beberapa SPBU.
"Niat saya tulus, membangun kampung halaman ini. Saya mohon dukungan masyarakat Dairi," ujar Danjor.
Sementara Ketua Parsadaan Toga Sihombing Boru Bere Ibebere (Partogi) Dairi Manamba Sihombing dan Sekretaris Partogi Sumut Efendi Hutasoit yang mendampingi Danjor di kesempatan itu mengatakan, Partogi sudah sepakat mendukung Danjor untuk menjadi Bupati Dairi 2024-2029.