Ramses Tanjung, warga, mengungkapkan, ada bagian badan jalan yang mereka perbaiki dengan memasang gorong-gorong darurat menggunakan batang tuak (pohon aren).
"Bona ni tuak ma dibaen hami, asa boi mardalan aek. On ma perubahan Dairi unggul i. Bona ni tuak gabe gorong-gorong (Batang aren kami pasang, agar air dapat mengalir. Inilah perubahan Dairi unggul itu. Batang Aren jadi gorong-gorong)," kata Ramses.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
Terkait kerusakan jalan itu, warga menyebut, kondisinya semakin parah setelah menjadi jalan alternatif pasca putusnya badan jalan nasional lintas Sidikalang-Medan di kilometer 6 Sitinjo, awal Januari 2020.
Beberapa minggu menjadi jalur alternatif, kondisi jalan semakin parah, sehingga warga sempat memblokir jalan.
Saat itu, Camat Sitinjo Nelfita Tanjung turun ke lokasi dan menjanjikan bahwa Pemkab Dairi akan segera memperbaiki jalan tersebut. Warga pun membuka blokir.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
"Di dok, langsung patureonna dalan on, habis dipature na putus i. Sahat sonari, dang jadi. Nga maos diukkuri (Dikatakan, langsung diperbaiki jalan ini, usai perbaikan jalan yang putus itu. Hingga sekarang, tidak realisasi. Sudah berulangkali diukur)," kata Oppung Ola Naibaho, tokoh masyarakat setempat.
Oppung Ola, senada dengan warga lain, berharap agar Pemkab Dairi memberi perhatian, segera mengalokasikan anggaran untuk perbaikan jalan tersebut.
Terpisah, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Dairi, Hotmaida Butar-butar dikonfirmasi lewat WhatsAppnya mengatakan, akan mengusulkan perbaikan jalan itu di Perubahan APBD tahun 2022.