WahanaNews-Dairi | Jalan kabupaten lintas Rimo Bunga-Lae Sirambon-Sitinjo, Desa Sitinjo Kecamatan Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, rusak parah. Kondisi itu telah berlangsung menahun.
Gerah, tidak kunjung ada perbaikan maupun pengalokasian anggaran dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi, warga Dusun III Desa Sitinjo pun berinisiatif memperbaiki jalan tersebut.
Baca Juga:
Dua Kecamatan ‘Clear’ Rekapitulasi, Ketua KPU Kota Bekasi Klaim Pleno Terbuka Kondusif
Warga gotong royong Sabtu (6/8/2022). Sumber dana dan material, swadaya warga serta bantuan dari beberapa donatur yang peduli.
"Swadaya sian warga. Mauliate ma di amang dewan Kian Munthe na dohot mangalean pangurupion sirtu (Swadaya dari warga. Terimakasih kepada bapak dewan Kian Munthe yang membantu memberi sirtu)," kata Antan Kudadiri, warga setempat, ditanya wartawan terkait material perbaikan jalan itu.
Disebut, Kian Munthe, anggota DPRD Dairi dari partai Nasdem, langsung merespon saat mereka hubungi lewat selular.
Baca Juga:
Mulai Minggu Ini, Deretan Film Blockbuster Big Movies Platinum GTV Siap Temani Akhir Tahunmu!
"Di Sumbul do amang i tinggal alai dilean do roha na mangurupi par Sitinjo on (Berdomisili di Sumbul nya bapak itu, namun memberi perhatian membantu warga Sitinjo ini)," kata Antan, diamini Kadus III Lae Sirambon Desa Sitinjo, Edu Sandro Naibaho.
Pantauan wartawan, puluhan warga termasuk kaum ibu, bekerjasama menimbun badan jalan yang rusak dengan pasir batu (sirtu). Sebagian, membersihkan parit jalan.
Warga Dusun III Desa Sitinjo, Kecamatan Sitinjo, Kabupaten Dairi, gotong-royong dengan memperbaiki jalan [Foto: WahanaNews/Robert Panggabean]
Ramses Tanjung, warga, mengungkapkan, ada bagian badan jalan yang mereka perbaiki dengan memasang gorong-gorong darurat menggunakan batang tuak (pohon aren).
"Bona ni tuak ma dibaen hami, asa boi mardalan aek. On ma perubahan Dairi unggul i. Bona ni tuak gabe gorong-gorong (Batang aren kami pasang, agar air dapat mengalir. Inilah perubahan Dairi unggul itu. Batang Aren jadi gorong-gorong)," kata Ramses.
Terkait kerusakan jalan itu, warga menyebut, kondisinya semakin parah setelah menjadi jalan alternatif pasca putusnya badan jalan nasional lintas Sidikalang-Medan di kilometer 6 Sitinjo, awal Januari 2020.
Beberapa minggu menjadi jalur alternatif, kondisi jalan semakin parah, sehingga warga sempat memblokir jalan.
Saat itu, Camat Sitinjo Nelfita Tanjung turun ke lokasi dan menjanjikan bahwa Pemkab Dairi akan segera memperbaiki jalan tersebut. Warga pun membuka blokir.
"Di dok, langsung patureonna dalan on, habis dipature na putus i. Sahat sonari, dang jadi. Nga maos diukkuri (Dikatakan, langsung diperbaiki jalan ini, usai perbaikan jalan yang putus itu. Hingga sekarang, tidak realisasi. Sudah berulangkali diukur)," kata Oppung Ola Naibaho, tokoh masyarakat setempat.
Oppung Ola, senada dengan warga lain, berharap agar Pemkab Dairi memberi perhatian, segera mengalokasikan anggaran untuk perbaikan jalan tersebut.
Terpisah, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Dairi, Hotmaida Butar-butar dikonfirmasi lewat WhatsAppnya mengatakan, akan mengusulkan perbaikan jalan itu di Perubahan APBD tahun 2022.
"Direncanakan penanganan tahun 2022 alokasi DAK (Dana Alokasi Khusus), tetapi dalam usulan tidak mendapatkan persejuan pemerintah pusat. Akan diusulkan P-APBD 2022," tulis Hotmaida. [gbe]