Hal itu dikarenakan kurikulum merdeka bersifat konten, bersifat karakter, dan menanamkan nilai-nilai profil pelajar Pancasila dalam setiap prosesnya.
“Setelah kita lakukan bimtek pada beberapa sekolah di Dairi, maka sekolah-sekolah tersebut mulai melaksanaan kurikulum merdeka dengan memberdayakan karakteristik anak dan karakteristik lingkungan untuk pengembangan minat dan bakat anak didik,” katanya.
Baca Juga:
Sambut Masa Tenang Pilkada Jakarta, KPU Jakbar Gelar Panggung Hiburan Rakyat
Sebelumnya, kata Linda, sekolah-sekolah di Indonesia sempat mengalami loss learning (menurunnya pengetahuan dan keterampilan secara akademis) akibat pandemic covid-19 yang mengharuskan siswa melakukan pembelajaran secara daring dalam waktu yang sangat lama yang juga berdampak bagi karakter anak didik.
“Dengan adanya kurikulum merdeka, diharapkan dapat menciptakan anak-anak Indonesia cerdas dan berkarakter Pancasila dengan sistem pembelajaran yang menyenangkan, interaktif, dan relevan dengan kondisi zaman saat ini,” ujarnya. [gbe]