"Beras bantuan, busuk. Telor bantuan, busuk. Lama dibagi, padahal masyarakat sangat butuh, terutama saat puncak Covid. Saya tokoh yang dulu mendukung dia, sangat kecewa," ujarnya.
Junimart berargumen, seorang pemimpin tidak boleh euforia dengan kekuasaan. Seharusnya, pemimpin tidak terlena dengan kekuasaan. Pemimpin harus memiliki jiwa leadership.
Baca Juga:
Ikuti Zoom Meting Pembangunan Sentra Pendukung Program Gizi Secara Serentak,Wabup Karo: Langkah Awal Dalam Mendorong Pemerataan Akses Gizi
"Jangan euforia. Di pusat banyak anggaran yang bisa dikucurkan ke daerah. Bagaimana Dairi mau dapat itu, pemimpinnya saja tidak pernah konsultasi ke DPR. Kan DPR bisa mengupayakan itu," ujar mantan pengacara itu.
Sementara Singkat Nababan, mewakili warga, mengapresiasi Junimart Girsang yang selalu memberi perhatian pada Kabupaten Dairi.
"Banyak anggota DPR. Tapi hanya pak Junimart yang selalu memberi perhatian ke Dairi. Saat puncak Covid, beliau menyalurkan banyak bantuan. Nahuberengi do huhatindangkon (yang saya lihat yang saya katakan)", ujar Singkat.
Baca Juga:
Perintah Bupati Karo Diabaikan, Tim Gabungan Segel Tempat Pencucian Wortel di Kecamatan Berastagi
Senada, koordinator Junimart Girsang Center (JGC) Dairi, Pisser Agustinus Simamora, menyampaikan rasa terimakasih kepada Junimart Girsang, yang tidak lelah memberi perhatian ke Kabupaten Dairi.
Mewakili panitia penyelenggara kegiatan itu, Pisser berharap agar beras yang dibagikan, bermanfaat bagi masyarakat penerima, meringankan beban karena Covid-19. [gbe]