Namun, SUT menyebut, justru ia dikeroyok lebih dari 7 orang di rumah dimaksud. Atas kejadian itu, SUT mengaku tidak dendam.
Namun Selasa (20/6/2023), setahu bagaimana mereka jumpa di ladang, perbatasan ladang SUT dengan korban.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
SUT mencoba mempertanyakan, mengapa ia menjadi korban pengeroyokan, sementara ia hanya ingin meminta secara baik agar batas ladang tidak diganggu.
Sempat cekcok, SUT yang kala itu membawa kapak langsung menghatam korban. Melihat korban terkapar, SUT mengaku sempat memeluknya dan meminta maaf, menyesali perbuatannya, karena masih satu marga.
Kemudian, SUT mendatangi rumah saudaranya di Kota Sidikalang meminta dirinya agar dibawa menyerahkan diri ke Polres Dairi.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Amatan wartawan, pelaku dan korban masing-masing diawasi personil Polres Dairi di RSUD Sidikalang.
Sementara itu, keterangan resmi dari pihak kepolisian belum bisa diperoleh. Kapolres Dairi AKBP Wahyudi Rahman melalui Kasat Reskrim AKP Rismanto J Purba dikonfirmasi lewat WhatsApp, belum memberi jawaban. [gbe]