WahanaNews-Dairi | Dibalik pembangunan monumen Letnan Jenderal TNI (Purn) Tahi Bonar Simatupang atau yang lebih dikenal dengan TB Simatupang di Kecamatan Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, terungkap ada janji yang belum terealisasi.
Bupati Dairi saat itu, MP Tumanggor menjanjikan bahwa akan ada "imbalan" atas persetujuan pemangku ulayat terkait pembangunan monumen tersebut.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Janji dimaksud, pendirian sekolah SMA plus dan perpustakaan atau rumah Silendung Bulan Pakpak. Namun hingga kini, janji itu tidak terealisasi.
Hal itu dikatakan Hilman Padang, mantan Ketua Umum Pengurus Besar Lembaga Kebudayaan Pakpak (PB-LKP) kepada dairi.wahananews.co lewat selular, Selasa (25/1/2022).
Disebut, janji dimaksud berawal dari ketidaksetujuan pemangku ulayat atas pendirian monumen tersebut.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
"Waktu MP (Tumanggor) bupati, dia bangun monumen TB Simatupang. Karena nggak ada ijin masyarakat Pakpak, ribut semua. Mereka mempertanyakan saya, datang ke kantor, waktu aku masih ketua umum LKP. Mereka pengen ketemu sama MP," kata Hilman.
Menindaklanjuti hal itu, Hilman pun mengundang MP Tumanggor ke kantor LKP, bertemu dengan beberapa tokoh Pakpak. Dalam pertemuan itu, MP Tumanggor pun menjanjikan beberapa hal dimaksud.
"Kuundanglah MP ke kantor kita, waktu itu di Batang Beruh, dekat pom bensin itu. Akhirnya dia bilang, beginilah, pak Luhut udah janjikan sebagai ganti rugi, mau bikin sekolah SMA plus dan perpustakaan atau rumah Silendung Bulan Pakpak. Itu waktu itu dijanjikan. Sampai selesai dia, tak kunjung datang janji itu," papar Hilman.