Ia dibesarkan di lingkungan keluarga Kristen Protestan yang taat menghadiri Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK).
Desmond tumbuh sebagai sosok yang sederhana, sopan, lemah-lembut, dan memegang teguh Alkitab.
Baca Juga:
Malaysia Pimpin Upaya Regional Atasi Krisis Myanmar dan Pengungsi Rohingya di Bangladesh
Sebagai umat GMAHK, ia menentang kekerasan dan pembunuhan dengan alasan apa pun, serta menguduskan hari ketujuh sebagai hari Sabat.
Sejak Perang Dunia II meletus pada 1939, lebih dari 70.000 pria Amerika Serikat (AS) yang taat agama menjadi penentang perang.
Sebagian dari mereka menolak panggilan untuk berperang, sementara sebagian lainnya tetap bergabung dengan angkatan bersenjata AS dalam peran non-tempur seperti petugas medis dan pendeta.
Baca Juga:
Tiga Juta Rumah untuk Rakyat, Komitmen Prabowo Wujudkan Pemerataan Kesejahteraan
Desmond adalah satu dari puluhan ribu pria penentang perang, yang memenuhi panggilan negara.
Saat AS memasuki Perang Dunia II, Desmond masih bekerja di Galangan Kapal Angkatan Laut Newport News.
Pada 1 April 1942, Desmond memenuhi panggilan wajib militer, meski sebenarnya bisa mengajukan penangguhan.