Pada kesempatan itu, Danjor mengutarakan niatnya maju sebagai balon Bupati Dairi periode 2024-2029, dilatarbelakangi rasa cintanya ke tanah kelahiran, niat untuk membangun Dairi yang lebih maju, sejahtera.
"Jika Tuhan berkehendak, masyarakat mengijinkan, saya ingin berbuat yang terbaik untuk Dairi, sejahtera, berdaya saing," katanya.
Baca Juga:
Ahli Beri 6 Trik Redakan Otot Nyeri serta Tegang di Leher dan Bahu
Danjor menegaskan, bukan karena perhelatan Pilkada maka ia menyebut sebagai putra Dairi. Faktanya, ia lahir di Desa Pandiangan.
Sekolah di SDN 030403 Pandiangan, melanjut ke SMPN Lae Parira. Di kelas 3, Danjor pindah ke SMPN 2 Lubuk Pakam, tinggal bersama uda-nya (alm) Pdt Sahata Umar Nababan.
Tamat SMP, Danjor melanjut ke SMA Lubuk Pakam kemudian kuliah di IKIP Medan.
Baca Juga:
Menpora Dito Dukung Kolaborasi The Dudas-1 dengan Program-Program Kemenpora
Tamat kuliah, Danjor meniti karir sebagai PNS, guru di SMAN 2 Soposurung. Tahun 2007, Danjor lulus S2 dari Institut Bisnis ekonomi dan Keuangan.
Karir PNS-nya, pernah sebagai Kepala Sekolah di tahun 1994-2013, hingga terakhir menjadi pengawas. Karena keseriusan akan mengikuti Pilkada, Danjor memutuskan pensiun dini dari PNS.
Danjor berharap PDI-P maupun Golkar bersedia menjadi "perahu" menuju Pilkada Dairi 2024.