Tetapi, tantangan lain juga datang. Kemajuan zaman era industri ini bisa saja berdampak pada kehilangan jati diri dan budi pekerti anak bangsa.
"Karena anak didik kita sudah lahir di zaman digital ini, sehingga kita tenaga pengajar butuh terobosan. Saya bersyukur di sini ada Kepala BBGP sebagai partner saya guna mendorong hal ini agar memang pendidikan di Dairi bisa makin maju. Skill itu memang harus ditanam sejak kecil, tapi mengedukasi budi pekerti anak bangsa jauh lebih penting," tegas Eddy.
Baca Juga:
Sambut Masa Tenang Pilkada Jakarta, KPU Jakbar Gelar Panggung Hiburan Rakyat
Eddy juga meminta program Gampang Asik dan Menyenangkan (Gasing) yang sudah digencarkan Pemkab Dairi juga harus tuntas. Target 30.000 anak didik Dairi dan mesti tuntas November.
"Bukan cuma tuntas waktunya namun tuntas hasilnya," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala BBGP Sumatera Utara Joko Ahmad Julifan menyampaikan, kehadiran BBGP sejak setahun lalu di Sumut diberi tugas Kemendikbud guna pemberdayaan guru, tenaga pendidik, dan pengawas sekolah mulai PAUD hingga SMA.
Baca Juga:
Sekjen GEKIRA Partai Gerindra: Pemilukada Damai Bukti Rakyat Cerdas
Beberapa fungsi yang dilakukan oleh BBGP, kata Joko, adalah pemetaan potensi guru dan memfasilitasi kompetensi guru.
"BBGP tampaknya memang terlihat seperti lembaga diklat. Oleh karena itu fungsi kita adalah pengembangan kompetensi guru tenaga pendidik dan tenaga kependidikan lainnya yang sudah memasuki episode ke-26. Ingat, fokus kita dari setiap episodenya adalah siswa," katanya.
Joko mengingatkan, sebanyak 2.600 guru penggerak di Indonesia, 30 diantaranya sudah lahir Dairi.