Dairi.WahanaNews.co, Sidikalang - Dinas Pendidikan Pemkab Dairi, Sumatera Utara, senantiasa mendukung program Kemendikbud Ristek yang terus berupaya melakukan percepatan implementasi Kurikulum Merdeka, dimana berbagai programnya juga selaras dengan visi misi Kabupaten Dairi, yakni Dairi Cerdas.
Hal itu dikatakan Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu saat membuka Rapat Kerja (Raker) Dinas Pendidikan dan Percepatan Implementasi Kurikulum Merdeka, di Balai Budaya Sidikalang, Sabtu (2/9/2023).
Baca Juga:
Sambut Masa Tenang Pilkada Jakarta, KPU Jakbar Gelar Panggung Hiburan Rakyat
Keterangan Diskominfo Dairi, acara itu dihadiri Kepala Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Sumatera Utara Joko Ahmad Julifan, Pj.Sekda Charles Bancin, Kepala Dinas Pendidikan J.W Purba.
Kemudian, bunda literasi Dairi Ny. Romy Mariani Simarmata-Eddy Berutu, para kepala sekolah SD-SMP, baik swasta dan negeri se-Kabupaten Dairi, dan para tenaga pendidikan.
Dalam arahannya Eddy mengatakan bahwa mau tidak mau, kita sudah masuk era revolusi industri 4.0, dimana tantangan akibat kemajuan zaman ini harus kita hadapi dan itu tidak terhindarkan.
Baca Juga:
Sekjen GEKIRA Partai Gerindra: Pemilukada Damai Bukti Rakyat Cerdas
Dikatakan, tantangan akan kehadiran era rovolusi industri ini harus bisa diantisipasi oleh guru yang notabene lahir bukan di zaman tersebut (revolusi industri).
"Tantangan bagi kita justru muncul dari rekan-rekan guru bukan dari murid, ini yang membuat saya khawatir, mampu tidak guru-guru beradaptasi dengan kemajuan ini?" tanya Eddy.
Jika bertanya pada anak didik, kata Eddy, tentu mereka mampu menghadapinya karena mereka memang lahir di era kemajuan zaman itu.
Tetapi, tantangan lain juga datang. Kemajuan zaman era industri ini bisa saja berdampak pada kehilangan jati diri dan budi pekerti anak bangsa.
"Karena anak didik kita sudah lahir di zaman digital ini, sehingga kita tenaga pengajar butuh terobosan. Saya bersyukur di sini ada Kepala BBGP sebagai partner saya guna mendorong hal ini agar memang pendidikan di Dairi bisa makin maju. Skill itu memang harus ditanam sejak kecil, tapi mengedukasi budi pekerti anak bangsa jauh lebih penting," tegas Eddy.
Eddy juga meminta program Gampang Asik dan Menyenangkan (Gasing) yang sudah digencarkan Pemkab Dairi juga harus tuntas. Target 30.000 anak didik Dairi dan mesti tuntas November.
"Bukan cuma tuntas waktunya namun tuntas hasilnya," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala BBGP Sumatera Utara Joko Ahmad Julifan menyampaikan, kehadiran BBGP sejak setahun lalu di Sumut diberi tugas Kemendikbud guna pemberdayaan guru, tenaga pendidik, dan pengawas sekolah mulai PAUD hingga SMA.
Beberapa fungsi yang dilakukan oleh BBGP, kata Joko, adalah pemetaan potensi guru dan memfasilitasi kompetensi guru.
"BBGP tampaknya memang terlihat seperti lembaga diklat. Oleh karena itu fungsi kita adalah pengembangan kompetensi guru tenaga pendidik dan tenaga kependidikan lainnya yang sudah memasuki episode ke-26. Ingat, fokus kita dari setiap episodenya adalah siswa," katanya.
Joko mengingatkan, sebanyak 2.600 guru penggerak di Indonesia, 30 diantaranya sudah lahir Dairi.
"Semoga pendidikan di Kabupaten Dairi maju dan makin lebih baik di bawah kepemimpinan Pak Bupati Eddy Berutu," katanya.
Adapun kegiatan dimaksud dirangkai dengan seminar, pemaparan Geosite Kaldera Toba dan pelatihan Gasing.
[Redaktur : Robert Panggabean]