"Patut do dipukka ho bada tu au nasaleleng on. Hape na sekongkol do ho tu si Pada on. Hape naung adong do amantam di luar. Sai naing mulak, hape na adong di amantam. (Pantas kau buka pertengkaran kepadaku selama ini. Ternyata karena sekongkol nya kau dengan si Pada ini. Ternyata ada suami mu di luar. Selalu ingin kembali (ke keluarganya), ternyata karena adanya suami mu," katanya.
Dia menambahkan, sudah merelakan si istri untuk pergi.
Baca Juga:
Pemkab Dairi Siap Dukung Gugus Tugas Polri Sukseskan Ketahanan Pangan
"Sotung maon do adong hatam, sai hutiopi ho. Tidak. Saya sudah relakan. Alana dang hea dope hutaon nahaccit ni nahaccit dung marinang-inang au. Au mangaloppa indahan hu, au manucci piring, au manucci bajukku, nang pe nung adong ho inang-inanghu (Jangan kau kira saya pertahankan kau. Tidak. Saya sudah relakan. Karena belum pernah kurasakan sesakit ini. Aku memasak nasiku, aku mencuci piring, aku mencuci bajuku, walau telah ada kau istriku)," katanya.
Unggahan yang telah diputar 924 ribu kali itu pun mendapat berbagai tanggapan dari netizen.
"Video ini semoga jadi pembelajaran buat kita semua. Jangan dilihat marganya tapi ini merupakan rambu2 peringatan untuk kita semua agar tidak terjadi kejadian yang serupa yang membuat malu. Damai bagi kita semua, semoga Tuhan memberkati kita semua dan dijauhkan dari segala perkara yang membuat kita malu," tulis akun Louis Rudi.
Baca Juga:
Polsek Bagan Sinembah Gelar Kegiatan Launching Gugus Tugas Polri dan Ketapang.
"Dirohakku nalebih dengganna lebih baik ma dipajadi nasida (dipasu pasu raja) alai parjoloma dipasirang boru Marpaungngi sian amattanai baru pe dipajadi tu simatuanai. Alana umbahen nahudok songoni dang simatua kandung holan sian partuturan do dipadengganma. Unang be diviral viralhon. Molo tungsala au mohon maaf (Pendapat saya, lebih baik dijadikan, tapi terlebih dahulu diceraikan dari suaminya baru dijadikan ke mertuanya. Karena, bukan mertua kandung. Jangan lagi diviral-viralkan. Kalau saya salah, mohon maaf)," tulis akun Jhoni Purba.
Hingga berita ini diterbitkan, belum jelas hasil akhir sidang adat tersebut.
[Redaktur : Andri Festana]