WahanaNews-Pakpak Bharat | Salah satu hasil pertanian yang membuat Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara, dikenal di luar daerah, adalah gambir.
Sebagai contoh, jika ada orang luar datang ke Pakpak Bharat, biasanya akan membawa teh gambir sebagai oleh-oleh atau cenderamata.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Namun, produksi gambir tidak maksimal, karena kurang memadainya sarana prasarana (sarpras) pendukung. Terkait hal itu, petani gambir meminta adanya perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pakpak Bharat.
Hal itu dikatakan Boi Lembeng, salah satu petani gambir di Desa Bandar Baru, Kecamatan Sitelu Tali Urang Jehe (STTU Jehe), ditemui WahanaNews.co, Sabtu (23/4/2022).
Boi memaparkan, Kecamatan STTU Jehe adalah salah satu daerah penghasil gambir terbaik di Pakpak Bharat. Hal itu didukung letak geografis di bawah kaki gunung dan cukup curah hujan.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Terkhusus Desa Bandar Baru, yang dikenal juga dengan nama Penggegen, dikatakan Boi, 97 persen dari penduduk sekitar 400 Kepala Keluarga (KK), adalah petani gambir. Luas lahan sekitar 50 hektar.
Perawatan Gambir di Bandar Baru, mayoritas tidak menggunakan pestisida. Gambir yang hasilkan, adalah gambir kiloan berbentuk bulat.
Warna gambir itu, kadang berwarna kemerahan, ada juga kuning keabu-abuan. Warna tersebut, tergantung cuaca.