WahanaNews-Dairi | Tim terpadu Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, untuk pencegahan dan pemberantasan pengrusakan hutan, meninjau lokasi perambahan hutan di kawasan Lae Pondom dan Dolok Tolong, Selasa (5/7/2022).
Dikutip dari laman facebook Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi, tim terpadu itu terdiri dari unsur Pemkab Dairi, Kejaksaan, TNI, Polri, Dinas Kehutanan, turun ke lokasi dipimpin Sekretaris tim, Amper Nainggolan.
Baca Juga:
Pembangunan Terus Digenjot, MARTABAT Prabowo-Gibran Sebut Infrastruktur Otorita IKN Banyak yang Rampung hingga Akhir 2025
Tim melakukan penyisiran sejumlah lokasi perambahan hutan. Setidaknya, ada 4 titik yang ditinjau. Titik itu, perbatasan Dairi dengan Tanah Karo. Simpang Tiga menuju Silahisabungan. Simpang 3 Tanjung Beringin dan Dolok Tolong.
Di lapangan, tim menemukan sejumlah lokasi baru yang dilakukan perambahan hutan. Kemudian tanaman yang siap segera ditanam dan alih fungsi hutan menjadi perkebunan.
Kepala UPT KPH XV Kabanjahe Sholahuddin Lubis yang juga merupakan anggota tim, mengamankan sejumlah barang bukti yang ditemukan di lokasi, diantaranya tali dan pancang kayu yang digunakan untuk perambahan hutan.
Baca Juga:
Anak Laki-laki Terlalu Aktif dan Susah Diatur? Ini Strategi Cerdas Mendidiknya
Selanjutnya, tim melakukan pembongkaran jembatan yang dipergunakan perambah sebagai jalan ke lokasi perambahan hutan. Barang yang sudah dibongkar lalu diamankan.
Amper Nainggolan mengatakan, tim turun untuk melakukan penyisiran sejumlah lokasi yang hutannya sudah dirambah. Kemudian, untuk melaksanakan inventarisasi dan identifikasi kerusakan hutan Lae Pondom dan hutan Dolok Tolong.
Tim turun melakukan patroli di dalam kawasan hutan Lae Pondom dan Dolok Tolong.