Dalam peristiwa dimaksud, asal api belum dapat diketahui secara pasti, masih dalam penanganan pihak yang berwajib.
Sementara itu, keterangan Liber Pasaribu (39) yang merupakan adik kandung Sempurna Pasaribu menyebut, dugaan sementara kebakaran maut itu dipicu akibat minyak bensin eceran yang tercecer di dalam warung kelontong yang sehari-harinya dijual oleh kakak iparnya.
Baca Juga:
Pemkab Dairi Siap Dukung Gugus Tugas Polri Sukseskan Ketahanan Pangan
Meski demikian, ia belum mengetahui secara pasti darimana sumber api berasal. Disebut, saat kejadian, abang kandungnya berada di dalam warung tersebut bersama kakak ipar, anak dan cucunya.
Sementara salah seorang warga setempat menyebut, dirinya sempat mendengar suara meminta tolong warga dari luar rumahnya.
"Tak lama, suara tersebut terdengar semakin lama semakin ramai. Karena penasaran kami lantas keluar dari dalam rumah untuk mengetahui peristiwa yang tengah terjadi dan melihat kobaran api telah menghanguskan warung kelontong milik Sempurna Pasaribu," katanya.
Baca Juga:
Polsek Bagan Sinembah Gelar Kegiatan Launching Gugus Tugas Polri dan Ketapang.
Disebut warga itu, dua mobil pemadam kebakaran baru tiba di lokasi kejadian sekira pukul 04.30 Wib, saat api sudah mulai mengecil. Kobaran api sudah lebih dulu meratakan bangunan yang terbuat dari papan itu.
"Kondisi memilukan terlihat saat proses evakuasi keempat korban ditemukan tewas mengenaskan dengan kondisi hangus terbakar di dalam puing-puing kebakaran itu," katanya.
Sekedar mengetahui, Sempurna Pasaribu seorang jurnalis yang meliput di wilayah Kabupaten Karo dari tahun 2008. Awalnya menulis di koran mingguan Senior dan pindah ke koran Metro 24 Jam. Belakangan ini, hingga akhir hayatnya, Sempurna Pasaribu menulis di media online Tri Brata TV.