DAIRI.WAHANANEWS.CO, Sidikalang - Program penataan Pasar Komoditi Kecamatan Sumbul, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, tidak berlangsung mulus. Pro dan kontra pendapat terjadi diantara pedagang, antara menyetujui melaksanakan program tersebut atau tidak.
Program ini dilaksanakan menanggapi berbagai keluhan yang terjadi saat transaksi jual beli pedagang yang dilaksanakan di tepi jalan Merdeka dan Jalan Nasional Sidikalang-Medan.
Baca Juga:
Jangan Keliru, Inilah Nama yang Paling Banyak Dipakai Warga Indonesia
Dimana akibat aksi transaksi jual beli yang dilakukan di tepi jalan tersebut mengakibatkan kemacetan yang jelas-jelas merugikan para pengguna jalan.
Pengamatan WahanaNews.co, Senin (20/1/2025), terlihat hanya beberapa pedagang dan masyarakat lokal yang membawa hasil tani di Pasar Komoditi Sitinjo.
Salah seorang pedagang pengumpul buah jeruk bermarga Simamora penduduk Desa Pancur Nauli berpendapat sangat setuju dengan Program PD Pasar Sidikalang dengan pemanfaatan lokasi Pasar Sitinjo.
Baca Juga:
Medali Olimpiade 2024 Rusak, Atlet Sindir Kualitasnya Seperti dari 100 Tahun Lalu
"Ya, saya sangat setuju dengan pemanfaatan lokasi Pasar Sitinjo ini. Di Sumbul kita sulit mencari tempat parkir karena lokasinya berada di pinggir jalan, sementara disini luas," ujar Simamora.
"Kalau hujan pun kita lebih terlindungi dari curah hujan. Karena di Sumbul kita hanya berlindung pada payung yang lebarnya tidak seberapa, sementara disini kita terlindungi atap balairung," tambah Simamora saat ditanyakan pendapatnya terkait program PD Pasar tersebut.
Keadaan dan kondisi pelaksanaan program PD Pasar tersebut telah pernah disampaikan pihak Media kepada Pj Sekda Kabupaten Dairi. Dimana perlu kerjasama lintas sektor agar program ini bisa terlaksana dengan baik.