Tidak hanya itu, Jokowi juga menyebut dunia pers sedang tidak baik-baik saja. Hal itu disebabkan karena semua orang bebas membuat berita dan sebebas-bebasnya dalam media digital dan platform-platform lainnya.
"Dunia pers sedang tidak baik-baik saja, dimana dunia pers adalah kebebasan pers, selalu itu yang kita suarakan tapi sekarang apakah isu utamanya tetap sama, menurut saya sudah bergeser. Pers sekarang ini mencakup seluruh media informasi yang bisa tampil dalam bentuk digital, dimana cenderung mementingkan sisi komersial saja dan hanya akan mendorong konten-konten recehan yang sensasional," katanya.
Baca Juga:
Ahok Siap Diperiksa Kejagung, Kasus Korupsi BBM Pertamina Seret Banyak Nama
Terkait hal itu, Jokowi mengingatkan pers mengenai pemberitaan yang bertanggung jawab. Menurutnya pers sudah bebas, pemberitaan bisa dilakukan siapa saja.
Sementara Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi juga mengingatkan pers bebas dan bertanggung jawab.
"Karena itu kebebasan pers yang harus kita maknai adalah bagaimana kebebasan sebagai nilai yang baik dan berguna di dalam etika yang bertanggungjawab. Dalam kode etik jurnalistik disampaikan wartawan Indonesia dalam menghasilkan berita harus akurat berimbang dan tidak beritikad buruk dan harus sesuai dengan hati nurani. Ini tugas pemberitaan melayani kemanusiaan dan hati nurani," kata Edy.
Baca Juga:
Pukul Mundur Ukraina, Rusia Kuasai Kembali Empat Wilayah Kursk
Acara puncak HPN 2023 turut dihadiri Menteri Koordinator Bidang Polhukam Mahfud MD, Menteri Kominfo Johnny G Plate, Panglima TNI Yudo Margono, Kapolri Listyo Sigit, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu, Ketua PWI Atal S Depari, para kepala daerah se-Indonesia, serta lainnya. [gbe]