Dairi.WahanaNews.co, Sidikalang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi, Sumatera Utara, menyelenggarakan upacara memperingati Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh bersamaan dengan peringatan HUT Kabupaten Dairi ke-76, digelar di halaman kantor Bupati Dairi, Jalan Sisingamangaraja, Sidikalang, Minggu (1/10/2023).
Keterangan Diskominfo, pada kesempatan tersebut, Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu melalui Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setdakab Dairi Juliawan Rajagukguk, membacakan sejarah singkat terbentuknya Kabupaten Dairi.
Baca Juga:
Tampilkan Liturgi 12 Bahasa, Pemuda Batak Bersatu Jakbar Gelar Perayaan Natal 2024 di HKBP Kalideres pada 6 Desember
“Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1945, maka di Dairi dibentuk Komite Nasional Daerah untuk mengatur Pemerintah dalam mengisi kemerdekaan dengan susunan Ketua Umum Jonathan Ompu Tording Sitohang, Ketua I Djauli Manik, Ketua II Noeh Hasibuan, Ketua III Raja Elias Ujung, Sekretaris I Tengku Lahuami, Sekretaris II Gr. Gindo Muhammad Arifin, Bendahara I Mula Batubara, dan Bendahara II St. Stepanus Sianturi,” kata Juliawan mengawali.
Dijelaskan, pada agresi militer I Belanda telah menguasai Sumatera Timur sehingga masyarakat Dairi yang berada disana mengungsi kembali ke Dairi.
Untuk menyelenggarakan pemerintahan serta menghadapi perang melawan Agresi Belanda, maka Residen Tapanuli Dr. Ferdinand Lumbantobing, selaku Gubernur Militer Sumatera Timur dan Tapanuli dengan suratnya Nomor 1256 tanggal 12 September 1947, berlaku mulai tanggal 1 Oktober 1947, menetapkan Keresidenan Tapanuli menjadi 4 Kabupaten yaitu Kabupaten Dairi, Kabupaten Toba Samosir, Kabupaten Humbang, dan Kabupaten Silindung. Hari bersejarah ini berdasarkan kesepakatan pemerintah dan masyarakat ditetapkan sebagai Hari Jadi Kabupaten Dairi.
Baca Juga:
Kemkomdigi Blokir Lebih dari 49 Ribu Situs Judi Online dalam Lima Hari
“Dengan ditetapkannya Dairi menjadi kabupaten, ditunjuklah Paulus Manurung sebagai bupati pertama di Kabupaten Dairi yang berkedudukan di Sidikalang. Kabupaten Dairi saat itu dibagi menjadi tiga Kewedanaan yaitu Kewedanaan Sidikalang, Kewedanaan Simsim, dan Kewedanaan Kampung Karo,” katanya.
Setelah penyerahan kedaulatan wilayah Indonesia oleh Belanda maka Pemerintahan Militer di Dairi kembali pada pemerintahan sipil dan sebagai kepala pemerintahan Dairi Gading Barklomeus Pinem dan Raja Kisaean Massy Maha, yang kemudian digantikan Jonathan Ompu Tording Sitohang pada 10 Desember 1949.
Dijelaskannya, pada masa itu jumlah Kecamatan di Kabupaten Dairi diciutkan dari 12 Kecamatan menjadi 8 Kecamatan yaitu Kecamatan Sidikalang, Sumbul, Salak, Kerajaan, Tigalingga, Tanah Pinem, Silima Pungga-pungga, dan Kecamatan Siempat Nempu.