Adapun gedung dimaksud, terdiri dari tiga lantai, dengan berbagai fasilitas. Diantaranya, ruang baca, ruang baca outdoor, ruang layanan perpustakaan digital, ruang audio visual, auditorium, co working space, dan foodcourt.
Pemberian nama Raja Naga Jambe pada gedung dengan ornamen khas suku Pakpak itu, setelah dilaksanakannya musyawarah rapat besar oleh para tokoh adat Sulang Silima.
Baca Juga:
Rayakan HUT ke-5, Lambok Sihombing Ajak Kader Aktifkan Lagi ‘Roh’ Pemuda Batak Bersatu
Menurut tokoh adat, Raja Ardin Ujung, pemilihan nama Raja Naga Jambe memiliki filosofi tersendiri. Raja Naga Jambe adalah satu pemilik nama suak kepas dari 7 nama.
Wagubsu menggunting pita peresmian gedung perpustakaan Raja Naga Jambe, di Sidikalang, Dairi, Kamis (4/5/2023) [WahanaNews/ist]
"Beliau adalah leluhur suak Kepas dan panutan dari si 7 marga yang merupakan salah satu nenek moyang suku Pakpak," katanya.
Baca Juga:
Tuktuk Simangapi, Destinasi Wisata di Silalahi II Dairi
Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando mengapresiasi komitmen Pemkab Dairi dalam upaya mencerdaskan anak bangsa melalui perpustakaan.
"Keberadaan perpustakaan ini universal, bukan hanya milik Kabupaten Dairi tetapi milik Sumatera Utara milik Indonesia," katanya.
Dia pun mendorong Pemkab Dairi bekerjasama dengan para guru, wartawan, maupun komunitas untuk menulis buku lokal tentang sejarah, adat, budaya, potensi pariwisata serta potensi lainnya yang ada di Kabupaten Dairi.