Adapun Franc, berpendapat bahwa majunya suatu daerah harus ditopang dengan kondisi infrastruktur yang memadai. Akses terbuka serta fasilitasi pemerintah yang cukup.
Hal itu disampaikan Franc saat berhenti di Bantun Kiung, titik puncak tertinggi dan terekstrim di jalur Lagan-Pagindar.
Baca Juga:
Ahok Siap Diperiksa Kejagung, Kasus Korupsi BBM Pertamina Seret Banyak Nama
"Membangun infrastruktur yang merata dan memadai menjadi salah satu bagian dari visi dan misi kami sebagai bupati. Khususnya Kecamatan Pagindar, harus segera kita upayakan untuk terbebas dari keterisolasian. Ini harus, karena kemajuan suatu daerah tidak terpisahkan dari kondisi infrastrukturnya yang memadai dan layak," kata Franc.
Ditambahkan, pembenahan jalur Lagan-Pagindar juga untuk mendukung rencana pemerintah pusat yang ingin mengembangkan kawasan pariwisata Pulau Banyak di Kabupaten Aceh Singkil. Untuk bisa terhubung langsung dengan kawasan pariwisata super perioritas nasional Danau Toba.
Dengan terbukanya akses penghubung Aceh Singkil dengan Pakpak Bharat melalui Lagan-Pagindar itu, nantinya akan mampu memotong jarak dan waktu tempuh hingga minimal empat jam.
Baca Juga:
Pukul Mundur Ukraina, Rusia Kuasai Kembali Empat Wilayah Kursk
Franc menjelaskan, beberapa waktu lalu sudah menyampaikan hal itu kepada Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, yang bahkan telah mengirimkan yim khusus untuk melihat dan membicarakan hal itu di Pakpak Bharat beberapa waktu lalu.
"Kita perlu bersabar sedikit lagi dan yakin akan ada perubahan baik dalam waktu dekat ini," kata Franc.
Adapun jalur Lagan-Pagindar, adalah jalan berkelok memotong pegunungan Bukit Barisa. Membentang diantara gugusan pegunungan terjal dan rimbunnya hutan. Puluhan sungai berair jernih dan indah banyak ditemui dikawasan itu. [gbe]