WahanaNews-Pakpak Bharat | Bupati Pakpak Bharat, Sumatera Utara, meninjau jalan penghubung Lagan-Pagindar, Kecamatan Pagindar, Selasa (1/3/2022).
Jalur Lagan-Pagindar sejak lama digadang-gadang sebagai jalan penghubung untuk membuka keterisolasian wilayah Pagindar, menjadi perhatian serius dari Franc.
Baca Juga:
Ahok Siap Diperiksa Kejagung, Kasus Korupsi BBM Pertamina Seret Banyak Nama
Hal itu dikatakan Kabid IKP Dinas Komunikasi Informatika Pakpak Bharat, Sawal Solin dalam keterangan pers, Jumat (4/3/2022).
Disebut, jalan penghubung yang memotong jarak dan waktu tempuh dari pusat kota Salak menuju Kecamatan Pagindar, menembus hutan dan gugus pegunungan bukit barisan, telah terbuka dan bisa dipergunakan selama beberapa tahun belakangan.
Seorang warga Pagindar, B.Manik, ditemui rombongan bupati saat kegiatan itu menyebut, adanya akses jalan itu, sangat disyukuri.
Baca Juga:
Pukul Mundur Ukraina, Rusia Kuasai Kembali Empat Wilayah Kursk
Warga Pagindar bisa langsung ke Salak. Sebelumnya, kalau mau ke Salak harus melalui jalan Aceh. Terlebih dahulu ke Kabupaten Aceh Singkil, baru ke Subulussalam, kemudian masuk wilayah Pakpak Bharat di Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe.
Jika dihitung, total menghabiskan waktu lima hingga enam jam sekali perjalanan dari Pagindar ke Salak. Belum lagi jika ada kendala dijalan dan juga kondisi jalan yang sangat buruk dan berbahaya.
"Tapi dengan adanya jalan Lagan-Pagindar ini, sudah cukup lumayanlah bagi kami meskipun memang kondisinya masih seadanya begini. Terimakasihlah buat pemerintah yang selalu mengingat kami, mengupayakan yang terbaik bagi kami di Pagindar," kata Manik.
Adapun Franc, berpendapat bahwa majunya suatu daerah harus ditopang dengan kondisi infrastruktur yang memadai. Akses terbuka serta fasilitasi pemerintah yang cukup.
Hal itu disampaikan Franc saat berhenti di Bantun Kiung, titik puncak tertinggi dan terekstrim di jalur Lagan-Pagindar.
"Membangun infrastruktur yang merata dan memadai menjadi salah satu bagian dari visi dan misi kami sebagai bupati. Khususnya Kecamatan Pagindar, harus segera kita upayakan untuk terbebas dari keterisolasian. Ini harus, karena kemajuan suatu daerah tidak terpisahkan dari kondisi infrastrukturnya yang memadai dan layak," kata Franc.
Ditambahkan, pembenahan jalur Lagan-Pagindar juga untuk mendukung rencana pemerintah pusat yang ingin mengembangkan kawasan pariwisata Pulau Banyak di Kabupaten Aceh Singkil. Untuk bisa terhubung langsung dengan kawasan pariwisata super perioritas nasional Danau Toba.
Dengan terbukanya akses penghubung Aceh Singkil dengan Pakpak Bharat melalui Lagan-Pagindar itu, nantinya akan mampu memotong jarak dan waktu tempuh hingga minimal empat jam.
Franc menjelaskan, beberapa waktu lalu sudah menyampaikan hal itu kepada Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, yang bahkan telah mengirimkan yim khusus untuk melihat dan membicarakan hal itu di Pakpak Bharat beberapa waktu lalu.
"Kita perlu bersabar sedikit lagi dan yakin akan ada perubahan baik dalam waktu dekat ini," kata Franc.
Adapun jalur Lagan-Pagindar, adalah jalan berkelok memotong pegunungan Bukit Barisa. Membentang diantara gugusan pegunungan terjal dan rimbunnya hutan. Puluhan sungai berair jernih dan indah banyak ditemui dikawasan itu. [gbe]